Asalamualaikum,,,,Dear all my friend
sekalian aku amau posting bab IV kelanjutan dari cerita aku,,hihhihihi
1.Kecepatan maksimal
motor kapasitor adalah 1500 rpm yang bekerja dalam tegangan 220 Dihitung
mengunakan rumus, kecepatan putar = 60 x
frekuensi dan dibagi dengan pasang Kutu yang digunakan sehingga ns = 60 x 50 : 2
(standart frekuensi) =1500 rpm (tanpa beban).
Kecepatan kedua :
OK Sahabatku yang baik hatinya inilah akhir dari perjalanan ceritaku ,,, Thanks For All,,and Maju Terus Anak Indonesia
sekalian aku amau posting bab IV kelanjutan dari cerita aku,,hihhihihi
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISIS
4.1 Tujuan Pengujian Sistem
Setelah pembuatan alat pelet
makanan ikan secara otomatis
berbasis mikrokontroler Atmega16 selesai, maka tahap selanjutnya adalah
menguji alat tersebut. Tujuan dari pengujian alat adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui apakah rangkaian program mikrokontroler Atmega 16, Motor kapasitor, dan Relay dapat bekerja seuai dengan fungsi
yang diharapkan.
2.
Untuk dapat
melakukan klarifikasi mengenai kekurangan dan kelemahan alat penebar makanan
ikan ini, sehingga apaila ada kerusakan yang tejadi dapat segera diperbaiki.
3.
Untuk dapat
mengetahui cara kerja dari masing- masing blok rangkaian.
4.
Untuk dapat
mengetahui manfaat dari alat yang telah di buat.
4.2 Tahap Pengujian Sistem
Dalam tahapan ini akan dilakukan pengujian atau pengukuran
terhadap masing-masing blok. Hasil pengujian atau pengukuran digunakan untuk
bahan perbandingan antara tinjauan pustaka dengan alat yang telah dibuat. Beberapa bagian yang akan dilakukan
pengujian atau pengukuran antara lain:
4.2.1 Pengujian
Mikrokontroller
Pengujian mikrokontroller digunakan untuk
mengetahui apakah tiap port dari mikrokontroller berfungsi dengan baik. Di bawah ini merupakan listing program
untuk menguji fungsi dari tiap port mikrokontroller.
4.2.1.1
Langkah pengujian
Mikrokontroller:
1. Siapkan avometer dan rangkaian led penguji
2. Siapkan listing program berikut :
3.
Download
listing program tersebut ke mikrokontroler, hubungkan rangkaian led penguji dan jalankan.
4. Ukur pada masing – masing port dengan
avometer dengan menyolokkan tangkai ukur avometer positif (+) ke port
mikrokontroller, dan tangkai ukur negatif (-) ke ground rangkaian.
5. Cek keadaan lampu led, LED akan hidup dan
mati secara bergantian.
4.2.1.2 Hasil Pengujian Mikrokontroller
Setelah dilakukan pengujian, diketahui
hasilnya sebagai berikut :
4.2.1.2 Analisa Pengujian Mikrokontroller
Mikrokontroller
dapat dikatakan dalam keadaan baik ketika bernilai high mempunyai
tegangan 4,8 volt – 5volt. Dan ketika dalam keadaan low mempunyai
tegangan 0 volt
4.2.2 Pengujian Motor Kapasitor
Pengujian motor kapasitor, digunakan untuk menentukan berapa kecepatan
yang akan dicapai untuk dapat memutar motor kapasitor dengan kecepatan yang
telah disesuaikan, sehingga jarak jatuhnya makanan ikan dapat diketahui.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mengatur putaran pada motor satu phasa, salah satunya adalah dengan menggunakan
resistor penghambat tegangan. Resistor yang digunakan adalah resistor keramik
sehingga dihasilkan sebuah perhitungan :
Data yang telah
diperoleh dari hasil analisa terhadap motor kapasitor :
2.
Gravtasi bumi adalah 9,8 m/s2
3.
Berat beban yang diputar adalah 0,6 kg
4.
Resistor keramik bejumlah 9 buah dengan nilai hambatan
20 Watt 39ΩJ, 20 Watt 47ΩJ, dan 20 Watt 180 ΩJ. Tegangan yang semula masuk pada
motor kapasitor sebesar 220 VAC tereduksi menjadi 105 VAC.
5.
Perhitungan kecepatan motor kapasitor adalah :
Kecepatan pertama : 1500 : (9,8 x
0,6) = 255,10 rpm
Kecepatan kedua :
6.
Perhitungan jarak jarak jatuhnya lemparan berkisar
antara :
Menggunakan rumus teori parabola :
Diket H = 24 cm = 0,24 m, h = 21cm = 0,21m, untuk menghitung jarak dapat
digunakan rumus x = v x t, dimana x adalah jarak, v adalah kecepatan linier dan
t adalah waktu.
Nilai dihitung dari persamaan :
H – h = ½ gt2
t2 = 2
(H-h)/g = 2 (0,24 – 0,21)/ 9,8
t2 =
0,00612 t = 0,078s
kecepatan linier pelet (makanan ikan) keluar sebesar:
diameter tabung 20 cm = 0,2 m (diameter maksimal), keliling tabung putar
adalah 2πr sehingga 2 x 3,14 x 0,1 = 0,628 m langkah selanjutnya putaran tabung sebesar
138,9 rpm x 0,628 : 9,8 = 8,9 ms
sehingga jarak yang dihasilkan menjadi
x = v x t = 8,9 x
0,078 = 0,663m = 69,4 cm (perhitungan mengabaikan massa yang dimiliki makanan
ikan)
4.2.2.1 Hasil Pengujian Putaran Motor Kapasitor Secara
Teori
4.2.1.2 Hasil Pengujian Putaran Motor Kapasitor
Secara Nyata
Dalam prakteknya pengujian putaran motor kapasitor menggunakan dua cara
yaitu menggunakan RPM meter dan menggunakan lampu penanda (led).
4.2.2.3 Analisa Pengujian Motor Kapasitor
Dalam keadaan tegangan tidak
tereduksi oleh hambatan motor kapasitor
dapat berputar dengan kecepatan 254 rpm, sedangkan dalam keadaan
tereduksi oleh adanya hambatan motor kapasitor dapat berputar dengan kecepatan
138 rpm (sudah dicakup dengan perhitungan berat tabug yang diputar).
4.2.3 Pengujian Solenoida
Pengujian solenoida, dilakukan untuk menentukan
berapa banyak pelet (makanan ikan) yang dapat terlempar pada kolam ikan.
Sehingga dari hasil pengujian ini akan dihasilkan sebuah data untuk menentukan
jumlah ikan yang dapat disuplai dengan menggunakan alat penebar pelet ini.
4.2.3.1 Langkah pengujian
Solenoida
1.
Siapkan timer digital
2.
Siapkan timbangan dengan presisi ukuran gram
3.
Siapkan meteran
4.
Isi wadah makanan ikan dengan pelet
5.
Atur pengaturan kerja solenoida melalui mikrokotroler
ATmega 16
Keterangan :
1 dem sama
dengan 2,54 cm
¾ dem sama dengan 7mm
-
Sehingga perhitungannya luas lingkaran pipa :
Π x r x r = 3,14 x 3,5 x 3,5 = 38,465 mm2
-
Luas lingkaran pelet (makanan ikan) :
Π x r x r = 3,14 x 1 x
1 = 3,14 mm2
Dari
hal ini dapat ditentukan bahwa kapasitas lubang pipa minimal yang dapat dilalui
oleh pellet maksimal sebanyak 38,465 : 3,14 = 12,25 atau 12 butir pelet (belum
ditambah tekanan berat pelet yang lain dari atas). Sehingga bila setting
soleneida membuka lubang tabung selama 3 detik maka, minimal pelet yang akan
jatuh sebanyak 3 x 12 = 36 butir.
Dari hal tersebut maka
didapatkan sebuah perhitungan mengenai berapa gram pelet yang harus disebarkan
untuk dapat memenuhi kebutuhan dari ikan
lele. Adapun perhitungannya sebagai berikut :
Pemberian pakan harian yang
ideal yaitu 3% dari berat badan ikan lele, sehingga
-
Jika berat badan ikan
lele yang dpelihara setiap ekornya rata-rata adalah 14 gram
Maka pemberian pakan pelet
sebanyak 14 gram x 3% = 0,42 gram/ekor
Kemampuan alat dalam waktu 1 menit rata-rata dapat melemparkan makanan ikan sebanyak 40,45 gram.
-
Sehingga dari
perhitungan diatas dapat dihasilkan sebuah data mengenai berapa banyak ikan
yang dapat disuplai oleh alat penebar pelet ini yaitu sebesar 0,42 gram x 96 ekor ikan lele = 40,32 gram.
-
Dalam satu hari
dibutuhkan pelet sebanyak 40,32 gram x 3 = 120,96 gram.
-
Wadah yang tersedia pada
alat dapat diisi sebanyak 1000 gram
Sehingga makanan ikan ini akan habis dalam waktu 1000 : 120,96 = 8 hari
4.2.3.2 Analisa Pengujian Solenoida
Solenoida aktif setelah posisi saklar pada keepatan
kedua. Aktif dalam selang waktu 3 detik bekerja, dan 3 detik berikutnya akan off. Hal
ini dilakukan karena untuk mengatasi terjadinya kepadatan terhadap makanan ikan
yang menutupi lubang saluran pada wadah makanan ikan,dengan gerakan yang
ditimbulkan oleh solenoida hal ini akan mengakibatan adanya celah yang terbuka
sehingga pelet makanan ikan dapat bergerak dan jatuh pada lubang yang telah
dihubungkan pada tabung putar.
4.4 Analisa
Dari Hasil Pengujian Rangkaian Secara Umum
Dari hasil percobaan yang
telah dilakukan didapatkan sebuah hasil pengujian rangkaian secara umum yaitu
alat dapat bekerja sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Masing-masing komponen
mulai dari motor kapasitor, solenoida serta relay semua komponen tersebut dapat
bekerja dengan baik dan terkontrol secara maksimal oleh rangkaian
mikrokontroler ATmega 16.
OK Sahabatku yang baik hatinya inilah akhir dari perjalanan ceritaku ,,, Thanks For All,,and Maju Terus Anak Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar