1-6-7-8 Arrester pada Kapasitor Distribusi
Penggunaan arrester pada kapasitor distribusi mempertimbangan faktor-faktor yang sama dengan pada PBO, yaitu faktor jarak yang terdekat dengan bangku kapasitor dan interkoneksi pentanahan seperti pada trafo.
Arrester surja direkomendasikan untuk semua instalasi kapasitor, mencakup bangku kapasitor hubungan delta, bangku kapasitor hubungan bintang dengan netral diketanahkan bercelah, bangku kapasitor hubungan bintang netral tidak diketanahkan dan bangku saklar. Arrester juga direkomendasikan untuk semua hubungan bintang netral ditanahkan secara solid (batang) bangku kapasitor tiga fasa dengan kapasitas 500 kVAr atau lebih kecil. Untuk kapasitas di atas 500 kVAr, bangku kapasitor tanpa saklar pengatur daya, harus dipelajari secara tersendiri dalam menentukan kebutuhan pengaman dengan arrester.
Untuk bangku kapasitor besar yang diketanahkan dengan batang padat (tanpa tahanan), tanpa saklar pengatur daya, tidak mudah surja petir memberikan tegangan berbahaya pada bangku kapasitor.
Arrester harus dipasang pada sisi sumber saklar kapasitor dari semua bangku kapasitor yang mempunyai saklar pengatur faktor daya.
Penempatan ini umum dan praktis, dan secara empirik diperlukan untuk mengatasi kemungkinan timbulnya tegangan lebih dari pukulan balik saklar.
1-6-7-9 Arrester pada Pengaman Lebur
Arrester yang dipasang pada sisi primer pengaman lebur (PL) dimaksudkan agar ketika terjadi surja petir, arus surja petir mengalir ke arrester diteruskan ke tanah, tidak melalui PL, sehingga PL tidak putus (lebur) (lihat Gambar 6-56).
1-6-7-10 Arrester pada SUTM
Penempatan arrester pada SUTM dilaksanakan sebagai berikut. Arrester sedapat mungkin dipasang pada titik percabangan dan pada ujung-ujung saluran yang panjang, baik saluran utama maupun saluran cabang.
Jarak antara arrester yang satu dengan yang lain tidak boleh melebihi 1000 meter dan di daerah yang berpotensi banyak petir berjarak tidak boleh melebihi 500 meter. Jika terdapat kabel tanah sebagai bagian dari sistem, arrester sebaiknya dipasang pada ujung kabel dan dipasang pada tiap kawat fasa.
1-6-7-11 Arrester pada SKTM
Saluran kabel tegangan menengah bawah tanah tahan terhadap gangguan petir. Saluran kabel bawah tanah mulai dari generator sampai pelanggan. Jika SKTM digabung dengan SUTM, maka petir dapat masuk ke SKTM melalui SUTM pada tiang naik. Jadi arrester harus dipasang pada tiang naik dan pada tiap kawat penghantar fasa.
1-6-7-12 Kegagalan Pengamanan dan Penyebabnya
Pengamanan tegangan lebih yang terbaik adalah arrester. Ada kalanya alat pengaman sudah terpasang dengan baik tetapi mengalami kerusakan pada saat terkena sambaran petir baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga menyebabkan kegagalan dalam pengamanan.
Kegagalan pengaman mencakup komponen sebagai berikut:
a) Pada arrester dapat disebabkan antara lain:
· Sambungan kawat arrester pada terminal arrester tidak baik atau tidak cukup kencang
· Sambungan kawat arrester pada kawat fasa jaringan tidak baik atau tidak cukup kencang
· Sambungan kawat arrester ke terminal tanah arrester tidak baik atau tidak cukup kencang
· Sambungankawat pentanahan arres ter dengan kawat (batang pentanahan) tidak baik atau tidak cukup kencang
· Tahanan pentanahan arrester > 1 Ohm
· Jarak arester terlalu jauh dari trafo
· Jarak panjang arrester pada tiang yang satu dengan arrester pada tiang yang lain terlalu jauh
· Arrester tidak bekerja optimal, meskipun tidak ada petir menyambar secara langsung maupun tidak langsung arrester bekerja atau jika ada
· Pentanahan kawat tanah tidak sempurna (> 1 ohm) misalnya sambungan pada konektor longgar, elektroda bumi berkarat, perubahan kondisi dan struktur tanah dan sebagainya.
· sambaran dan arrester bekerja tapi alat yang diamankan juga rusak. Hal ini disebabkan oleh jarak celah arrester tidak sesuai atau arrester sudah rusak, sehingga perlu diganti dengan yang baru.
· Jika arrester meledak karena terkena sambaran petir secara langsung atau tidak langsung baik pada JTM maupun pada arrester, berarti arrester tidak dapat bekerja dan tidak dapat mengubah dirinya menjadi penghantar lagi sehingga arrester juga harus diganti dengan yang baru.
b) Turunnya rodgap/sparkgap (trafo, isolator dan bushing) dapat disebabkan antara lain:
· Posisi dan jarak antara rodgap pada terminal sekunder trafo GI maupun pada terminal primer trafo distribusi perlu dikembalikan ke posisi dan jarak semula yang benar.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar