Penutup Balik Otomatis (PBO)
Dalam pola II, penggunaan PBO, SSO dan FCO (pengaman lebur) dapat dikoordinasikan. Pola ini digunakan dalam sistem jaringan 4 kawat dengan pentanahan multi grounded.
Koordinasi antara OCR/GFR dengan PBO
Secara fisik PBO ini semacam PMB yang mempunyai kemampuan sebagai pemutus arus hubung singkat yang dilengkapi dengan alat pengindera arus gangguan dan peralatan pengatur kerja membuka dan menutup serta mengunci bila terjadi gangguan permanen.
Untuk melakukan koordinasi antara OCR/GFR di gardu induk dengan PBO harus dibuat sedemikian rupa sehingga setiap terjadi gangguan setelah PBO, relai OCR/GFR tidak boleh trip sebelum PBO terkunci (lock out).
Oleh karena itu, harus dihitung terlebih dahulu waktu reset dan putaran dari relai OCR/GFR, agar supaya PMT tidak trip. Sebelum PBO terkunci total putaran relai OCR/GFR diusahakan kurang dari 100% pada saat PBO terkunci.
b) Koordinasi antara PBO dengan PBO
Koordinasi antara PBO dengan PBO dapat dicapai dengan:
· Memilih nilai arus trip minimum yang berbeda antara kedua PBO (yang menggunakan kontrol elektronik)
· Mengatur pemakaian urutan operasi yang terbalik dari masing-masing PBO dengan cara mempelajari dan memilih karakteristik kerja dari kurva arus waktu.
Faktor yang penting dalam koordinasi antara kedua bentuk kurva arus waktu dari kedua PBO adalah perbedaan waktu antara kedua kurva untuk satu nilai arus tertentu (arus hubung singkat)
Perbedaan waktu minimum antara kedua kurva adalah untuk mengamankan agar kedua PBO tidak beroperasi secara bersamaan.
c) Koordinasi antara PBO dengan SSO
Bila terjadi gangguan di sisi hilir dari SSO maka PBO akan bekerja membuka tutup dengan cepat pertama sampai kedua untuk menghilangkan gangguan yang bersifat temporer. SSO mengindera arus gangguan dan menghitung banyaknya buka tutup dari PBO, bila gangguan bersifat permanen, maka sesuai dengan penyetelan hitungan (count to open) SSO. SSO membuka pada saat PBO membuka sebelum buka tutup terakhir dan mengunci dari PBO.
d) Koordinasi antara PBO dengan PL
PBO harus dapat mendeteksi arus gangguan di daerah pengaman PL koordinasi maksimum antara PBO dan PL dapat dicapai dengan mengatur urutan kerja PBO dua, cepat atau lambat.
Operasi cepat pertama dan kedua untuk menghilangkan gangguan temporer sebelum operasi ketiga, yaitu operasi lambat pertama yang memberikan kesempatan pada PL untuk melebur (putus) lebih dahulu sehingga gangguan dapat diisolasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar