Sabtu, 18 Mei 2013

Pijat bisa redakan stres pada bayi prematur

Pijat bisa redakan stres pada bayi prematur


Reporter : Kun Sila Ananda




Banyak orang dewasa yang melakukan pijat sebagai terapi untuk meredakan stres. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pijat tak hanya bermanfaat bagi orang dewasa, melainkan juga untuk bayi prematur. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Early Human Development menunjukkan bahwa pijatan juga bermanfaat untuk bayi prematur.

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum waktunya. Biasanya bayi prematur memiliki sistem saraf yang belum berkembang secara maksimal. Hasilnya, mereka bisa saja mengalami kesulitan untuk merespon stres dan melakukan proses penyembuhan terhadap stres, ungkap peneliti.

Selain itu, seringkali bayi yang terlahir secara prematur harus diberikan perawatan khusus dengan alat-alat dan minim sekali mendapatkan sentuhan dari ibu mereka. Ini tentunya membuat bayi semakin stres.

"Bagi bayi prematur, bahkan penggantian popok bisa jadi hal yang membuat stres. Sistem saraf yang belum sepenuhnya berkembang akan merespon berlebihan terhadap sinyal stres tersebut. Untuk itu, terapi diperlukan untuk meningkatkan fungsi saraf mereka. Terapi pijat bisa menurunkan tingkat stres pada bayi prematur dan membantu mengembangkan sistem saraf mereka," ungkap peneliti dari University of Louisville School of Nursing, seperti dilansir oleh Red Orbit (16/05).

Penelitian yang melibatkan ahli dari University of Utah ini juga menemukan bahwa terapi pijatan, termasuk memberikan tekanan pada jaringan lunak, diikuti dengan sentuhan pada tangan dan kaki bisa membantu detak jantung (HRV) bayi prematur laki-laki. Sayangnya, hal serupa tak memiliki efek pada bayi prematur perempuan.

Hasil ini didapatkan peneliti setelah melakukan percobaan pada 21 bayi yang lahir secara prematur. Mereka mengukur HRV ketika bayi tidur. Peneliti menemukan bahwa terapi pijatan ini memiliki efek yang cukup besar pada bayi prematur laki-laki, sementara tidak ada efek berarti pada bayi prematur perempuan.

Peneliti beranggapan bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih besar untuk bisa memahami alasan di balik perbedaan antara bayi prematur laki-laki dan perempuan, serta peran pijatan bagi saraf dan jantung bayi.




Dilansir dari : merdeka.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar